Kuatkan Pendidikan Vokasi, Kawan Lama Ikuti Gebyar Pendidikan Vokasi 2021
“Pagi makan nasi, malam minum susu. Vokasi-industri bersinergi untuk Indonesia maju,” sebuah pantun dilantunkan oleh Wikan Sakarinto, Dirjen Pendidikan Vokasi dalam membuka acara Gebyar Pendidikan Vokasi tahun 2021, hari Kamis (16/09) di Bale Pancaniti BBPVMPV BMTI, Cimahi, Jawa Barat.
Acara Gebyar Pendidikan Vokasi 2021 ini digelar Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI) dalam rangka mewujudkan program Link and Super Match. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 300 lebih undangan dari kalangan institusi pendidikan serta siswa SMK dari berbagai daerah. Secara istimewa acara ini dihadiri oleh Wikan Sakarinto (Dirjen Pendidikan Vokasi), Saryadi (Direktur Kemitraan Penyelarasan DUDI), Syaiful Huda (Ketua Komisi X DPR RI), Cucu Sutara (Ketua Kadin Jawa Barat), Darwoto (Waketum HKI Indonesia) serta Tony Sartono Komisaris PT Kawan Lama Sejahtera yang hari ini diundang secara spesial untuk menghadiri sekaligus menjadi narasumber dalam acara tersebut. Tony Sartono hadir dan memaparkan tentang “Peran Industri dalam Rangka Mencetak SDM Indonesia Terampil dan Kompeten”.
Ia mengungkapkan bahwa perkembangan teknologi digital berdampak pada disrupsi industri dan mengubah lanskap bisnis. Maka, sebuah langkah perlu dilakukan melalui upgrade skill agar lebih kreatif sehingga mampu menghadapi disrupsi di era Industri 4.0 ini. Siswa vokasi dituntut untuk mengantongi skill baru di dunia industri di antaranya melek teknologi, kemampuan berpikir inisiatif, kreatif, dan eskperimentasi, serta komunikasi yang efektif dan interaktif. Serta didukung oleh teamwork dan skill untuk saling berkolaborasi. Selain itu perlu juga mengantongi kemampuan soft skill lainnya, seperti leadership, responsibility, serta produktivitas dan akuntabilitas.
“Dunia telah mengalami disruption yang mana konsepnya adalah sederhana, murah, terjangkau dan lebih cepat atau mottonya adalah faster and cheaper. Kalau sekarang tidak faster and cheaper, kita akan ditinggalkan oleh pelanggan,” ungkap Tony Sartono.
Tony Sartono menambahkan, quotes dari Charles Darwin, “Bukan yang terkuat yang mampu berumur panjang, melainkan yang paling adaptif, yaitu mereka yang selalu menyesuaikan diri terhadap perubahan.”
Link and match 8+i
Tak ketinggalan, PT Kawan Lama Sejahtera juga menggelar pameran industrial, sekaligus memberikan pelatihan kepada para siswa SMK yang hadir di acara ini, seperti pelatihan welding, metrologi atau pengukuran, otomotif, dan permesinan (Mesin simulator CNC). Para siswa cukup antusias melakukan praktik dengan alat-alat yang nantinya akan mereka aplikasikan di dunia kerja. Praktik ini sekaligus mendukung program link and match agar lulusan siswa SMK ketika lulus dan masuk ke dunia kerja dapat langsung beradaptasi dengan alat-alat yang digunakan di dunia industri, sehingga mereka tidak gagap akan teknologi terbaru.
Begitu pula dengan guru-guru SMK, dimana dalam pemaparannya Wikan Sakarinto pun mengungkapkan bahwa saat ini fokus terhadap hardskill, maka sebanyak 30ribu guru SMK dilatih hardskill-nya. Selain itu juga softskill untuk menumbuhkan passion kreatif anak agar dapat memiliki komitmen dalam bekerja dengan integritas yang baik.
“Link and match dalam level pernikahan itu ialah kami harus mengubah mindset guru-guru dengan pola terobosan baru. Maka kami training guru dan kepala sekolah SMK hingga 30 ribuan,” tegas Wikan.
Selanjutnya, Wikan mengungkapkan integrasi pendidikan vokasi dan dunia kerja dilaksanakan melalui link and match 8+i, yakni keterlibatan dunia kerja di segala aspek penyelenggaraan pendidikan vokasi. Berikut detail dari link and match 8+i:
- Kurikulum disusun bersama
- Pembelajaran berbasis project riil dari dunia kerja (PBL)
- Jumlah dan peran guru/dosen/instruktur dari industri dan ahli dari dunia kerja ditingkatkan secara signifikan
- Magang atau praktik kerja di dunia kerja minimal 1 semester
- Sertifikasi kompetensi yang sesuai standar kebutuhan dunia kerja
- Dosen/ guru/instruktur mendapatkan update dan pelatihan dari dunia kerja
- Riset terapan mendukung teaching factory / teaching industry
- Komitmen serapan lulusan oleh dunia kerja
Serta didukung dengan kerja sama yang dapat dilakukan dengan dunia kerja, antara lain beasiswa dan atau ikatan dinas, donasi (peralatan lab dan lain sebagainya).
Sebagai bentuk kerja sama, dalam acara ini juga diadakan penandatanganan Nota Kesepakatan dan Perjanjian Kerja Sama oleh BBPPMPV BMTI, Perguruan Tinggi Vokasi Swasta, Dinas Pendidikan, Dinas Perindustrian, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kamar Dagang dan Industri, Lembaga Kursus dan Pelatihan, serta DUDI yang berada di 12 provinsi mitra kerja BBPPMPV BMTI.
“Mari jadikan satuan pendidikan yang berkumpul di sini sebagai alat untuk menciptakan calon pemimpin Indonesia masa depan. Anak-anak kita lahir dari vokasi yang akan jadi entrepreneur dan pemimpin masa depan. Semoga kegiatan ini akan berdampak dengan output yang hebat karena prosesnya harus terus kreatif. Mari belajar dan bergotong royong bersama untuk membangun bangsa ini dengan menciptakan pendidikan vokasi yang baik,” tutupnya.